Minggu, 22 November 2009

AKUNTASI MANAGEMEN


Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan prosedur untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.

Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.

Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).

Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan. Johnson dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting”. Buku yang cukup layak baca untuk memahami tentang akuntansi manajemen.

Tips buat para godhong ijoooooooooo



Semua perempuan pasti menginginkan kulit wajah yang halus, mulus, dan kenyal. Untuk mendapatkannya tentu memerlukan sebuah usaha yang ekstra.

Untuk mendapatkan perawatan kulit yang kontinyu, tak selalu harus pergi ke salon. Anda juga bisa melakukannya sendiri di rumah.

Berikut ini ada beberapa tips membuat masker sendiri dari bahan-bahan alami yang bisa didapatkan di sekeliling Anda dengan mudah.

1. Masker Gandum

Dengan bahan-bahan gandum, madu, yoghurt, dan almond tumbuk, Anda dapat mencampurkan semua bahan tersebut ke dalam mangkuk. Oleskan pada wajah dan tunggu beberapa saat hingga sedikit mengering. Setelah itu cuci wajah dengan air hangat untuk mendapati kulit wajah yang lebih halus dan lembut.

2. Masker Coklat

Untuk pemakaian harian, Anda bisa menggunakan 3 sendok teh bubuk coklat, 2 sendok teh madu, dan 3 sendok teh bubuk oatmeal. Campurkan semua bahan tadi dan aduk hingga merata. Setelah terbentuk menjadi krem yang pekat, oleskan secara merata pada wajah. Setelah 10-15 menit, bersihkan dengan air hangat. Jika digunakan setiap hari akan tampak perubahan yang nyata pada kondisi kulit wajah.

3. Masker untuk kulit kering

Bagi Anda yang berkulit kering, Anda bisa mencoba masker buatan sendiri yang terdiri dari kuning telur, minyak zaitun, dan air jeruk lemon. Campurkan semua bahan ini lalu aduk hingga berbentuk pasta. Selanjutnya oleskan seperti biasa pada wajah dan leher hingga merata. Setelah mengering, bilas wajah menggunakan air hangat agar semua kotoran terangkat. Setelah itu, dapatkan kulit wajah yang kenyal dan lembut.

4. Masker untuk Kulit Berminyak

Sementara bagi Anda yang memiliki kulit berminyak, gunakan campuran bahan dari oatmeal dan telur. Seperti biasa, campur kedua bahan ini hingga membentuk pasta lalu dioleskan pada wajah dan leher hingga merata. Biarkan hingga mengering lalu bilas dengan air hangat.